PEJUANG SEJATI

PEJUANG SEJATI
BAYU BAGASKARA

Minggu, 17 September 2017

Renungan


Seiring berjalannya waktu
semua sudah kulalui
bahkan hampir putus asa pun aku pernah
Namun ketika bayangan almarhumah istriku
lalu almarhum anakku dan terakhir almarhumah ibuku
rasanya tak pantas aku menyerah
masih ada dua harta yang tak ternilai yaitu anak-anakku
mereka butuh aku
Ini hanya ujian Allah
seberapa lama waktuku di uji bagi Allah tidak lama
Dan Allah maha tau kemampuanku menghadapinya
karena ujianku tidak begitu berat dibandingkan mungkin dengan orang lain
Aku masih bisa bersyukur hanya dicubit oleh Yang Maha Penyayang
dan itu menyadarkanku bahwa aku diperhatikan oleh Nya


Minggu, 02 Juli 2017

Belajar dari anakku

Aku banyak belajar darimu
bagaimana kuat berhadapan dengan rasa sakit.
Aku belajar darimu
bagaimana berjuang mempertahankan hidup. Belajar tidak mengeluh walaupun sepanjang hidupmu rasa sakit dan segala macam obat kemoterapi kau lahap
Dan aku belajar darimu tentang keIkhlasan sepanjang hidupmu
Kamu pejuang sejati Nak
Dan kamu tetap ada dihatiku

Bayu Bagaskara Nizar

Jumat, 04 November 2016

5 Nopember

Hari ini 5 Nopember empat tahun yang lalu
Pagi hari kita masih jalan jalan bersama di teras Rumah Sakit
Kamu masih sempat memeluk anak kita agar rajin belajar dan sekolah yang baik
Dan satu jam kemudian ketika aku pergi untuk beli obat di apotek, telpon dari anak kita bahwa kamu telah pergi....pergi untuk selamanya.
Aku berlari menemuimu, memelukmu dan membangunkanmu
Tapi kau diam dengan senyum....
Hari ini empat tahun yang lalu kau tinggalkan semua untuk menyusul anak kita Bayu yang belum.lama juga meninggalkan kita.
Seperti masih kemarin aku melihat senyum dan tawamu.
Seperti masih mendengar marahmu dan nasehatmu padaku dan anak anak
Dan hari ini aku masih merasakan cinta dan sayang mu padaku dan anak anak
Terima kasih atas cinta dan sayang mu pada kami yang kau bawa sampai maut menjemputmu.
Tunggulah suatu saat aku akan menyusulmu.

Rabu, 07 Maret 2012

SELAMAT ULANG TAHUN

Hari ini tepat tanggal 7 Maret 2012.
Emapt belas tahun yang lalu kau lahir  kedunia, dengan sehat, tangis yang keras dan sungguh membahagiakan dan membanggakan aku. Aku waktu itu berfikir, kau laki laki pasti gagah, pintar pemberani dan cerdas.
Mengingat kelahiranmu ditandai keadaan alam dan politik negeri ini yang sedang tak kondusif.
Dan itu terbukti selama perjalanan hidupmu meski hanya 11 tahun, membuktikan, kau cerdas, pintar, gagah. Bahkan anak yang tidak pernah mengeluh, anak yang selalu bersyukur, meski aku tau penderitaanmu selama 8 tahun sungguh luar biasa. Justru itu aku melihat ketegaranmu, pantang menyerah dan selalu ingin mengalahkan penderitaanmu.
" Papa, bagaimana cara melawan penyakit ini, penyakit leukimia ? " itulah kalimat yang selalu kau tanyakan padaku. Dan aku selalu meneteskan airmata, karena aku tidak bisa menjawab. Aku selalu menyembunyikan tangis, agar kau tidak melihatku menangis, karena aku tau kau tidak pernah menagis, sesakit apapun itu yang kau rasakan kau mencoba untuk senyum. Luar biasa.
" Papa, Leukimia bisa membuat Bayu meninggal ya "
" ya. kalau Bayu tidak mau Kemoterapi " Kalimat ini juga pernah kau tanyakan padaku.
Sehingga suntikan apapun kau hadapi dengan tegar. Setiap hari kau minum obat puluhan tablet seperti makan permen.
Ah......semuanya teringat kembali.
Tanggal 1 Maret 2009.
" Papa Bayu sudah tidak mau ke Rumah Sakit "
" Kenapa sayang "
" Bayu kasihan sama Papa dan Mama serta kakak dan adik, Bayu sudah capek di infus, Intra Techal "
" Tidak apa-apa Bayu "
" Tidak papa, kerjaan papa jadi kacau, mama juga tidak urusin dan adik, uangnya papa habis untuk Bayu dan Rumah Sakit."
" Baiklah sekarang Bayu mau minta apa ?"

" Bayu minta ulang tahun bayu di pestakan "
Hati terasa teriris, sakit, pedih.
Karena itu adalah percakapan terakhirmu bersama papa. Setelah itu tidak ada lagi percakapan, kau diam, tidur, encephalopati dan sering tak sadarkan diri.
Sampai akhirnya aku berdoa " Tuhan jangan buat anakku menderita, kalau Engkau lebih sayang,"
Tanggal 15 Maret 2009 jam 07.30.
Kau tinggalkan semua yang kau cintai, yang kau miliki.
SELAMAT JALAN SAYANG....
SELAMAT ULANG TAHUN yang ke 14 di Sisi Tuhan, yang lebih sayang Bayu.

Jumat, 02 Maret 2012

Empat Belas Tahun Yang lalu

Empat Belas tahun yang lalu, tepatnya tanggal 7 Maret 1998, Samarinda, Ibu kota di Kalimantan Timur, keadaannya tidak seperti biasa. Kekeringan melanda Samarinda, asap dari kebakaran hutan membuat nafas sesak, pandangan sangat terbatas bahkan airpun harus antri. Bahkan ditambah lagi dengan suasana politik Indonesia yang tidak menentu.
Dalam kondisi demikian, masih ada kebahagiaan yang kurasakan, karena kurang lebih jam 19.00 Wita di Rumah Sakit Dirgahayu, Samarinda, lahirlah seorang anak laki - laki, anak kami yang kedua, dengan berat cukup 3,2 kg dan panjang 52 cm.
Dan kami diberi nama BAYU BAGASKARA yang kira - kira artinya Angin Kesegaran/Kesehatan.
Meski kondisi alam yang tak bersahabat, namun kami sebagai orang tua mencoba memberikan hal yang terbaik untuk anak kami.
Namun dalam perjalanan hidup, kita sering tidak tau dan tidak mengerti rencana Tuhan,
Tahun 2000 kami pindah tugas di Makassar, jarak yang tidak terlalu jauh dari Samarinda.
Kami jalani kehidupan kami seperti biasa dengan bercanda bersama anak-anak.
Ketika awal April tahun 2001, saya melihat ada yang tidak biasanya dengan Anak laki-laki kami Bayu.
Agak lesu, pucat meski tetap bermain seperti biasanya.
Ketika kami coba untuk memeriksakan ke dokter, kami diminta untuk membawa ke RSUP Wahidin.
Kesokan harinya kami bawa Bayu ke RS Wahidin. Betapa tekejutnya kami, terasa lemas semua tubuh kami, karena dalam diagnosa awal diperkirakan kalau tidak LEUKEMIA ya THALASSEMIA.
Kami minta waktu pada dokter untuk pemeriksaan Laboratorium.
Tanggal 27 April 2001, kami periksakan Laboratorium dan hasilnya Bayu yang baru berumur 3 tahun terkena LEUKEMIA. Dan hari itu juga diminta untuk opname agar segera bisa di Kemoterapi.
Pikiran kami sudah tidak karuan. Anak sekecil itu harus menjalani Kemoterapi sedikitnya selama 2 tahun. Biaya dari mana sementara perusahaan tidak memberikan asuransi kesehatan untuk keluarga kami.
Yang paling mengejutkan Hb Bayu hanya 2 dan hanya punya kesempatan selama 8 minggu.
Ya Tuhan.......ampunilah hamba. Kami berdoa minta petunujuk Allah yang mempunyai hidup.
Akhirnya tanpa memikirkan biaya atau apapun kami menyetujui untuk Kemoterapi.
Kami hanya berfikir, sembuhakan anak kami. Jangan mengeluh, jalani semua adalah rencana Tuhan.
Apapun hasilnya itu adalah kehendakNya.

Senin, 02 Januari 2012

Desember ketiga

Tiga kali melewati Tahun baru.
Setiap malam tahun baru kenangan itu muncul, bahkan setiap kali apa yang yang aku lakukan dan kerjakan, kenagan itu begitu jelas tergambar.
31 Desember tahun 2008 adalah Desember terakhir yang kau nikmati. Kita bersama keluar jalan, melihat pesta kembang api, kita kehujanan.

Aku masih ingat kau begitu gembiranya, masih lincah penuh tawa. Tidak ada orang yang tau bahwa semuanya akan berakhir debgan cepatnya.
Desember 2011 adalah desember ketiga yang aku lewati tanpa dirimu, tanpa tawamu.....

Kau adalah Pejuangku, inspirasiku, seorang anak kecil yang berjuang tanpa diketahui orang banya untuk mempertahankan hidupmu, untuk melawan penyakitmu. Tanpa mengeluh tanpa merasakan bahwa kau menahan sakit yang luar biasa.
 Aku kagum sayang......dan tidak pernah dapat aku lupakan...kehebatanmu.